Minggu, 13 November 2011

BAGAIMANA KITA KETIKA DI GUNUNG SEORANG DIRI????

pemandangan dipuncak Gunung Sindoro

Mendaki gunung bagi sebagian orang dianggap aktivitas-nya "orang yang kurang kerjaan". Ngapain ke Gunung yang dingin dan seram. Kenapa sih rela berjalan selama berjam-jam hanya untuk mencapai puncak?.  Tapi bagi sebagian orang yang lainnya ; termasuk saya sendiri , mendaki gunung menjadi agenda wajib yang harus dilakukan minimal 1 tahun sekali. Tapi bagaimana bila disaat anda ingin naik gunung tapi kebetulan tak ada teman yang menemani karena berbagai alasan dan urusan...padahal anda ingin sekali menikmati suasana puncak gunung yang tak tergantikan dimanapun...jawabannya anda pun harus mendaki sendirian kan??
nah bagi kawan yang hendak kegunung seorang diri , saya bagi - bagi sedikit ilmunya ketika kita harus atau terpaksa naik gunung seorang diri. Saya bukan asal ngomong melalui blog saya ini...karena saya sendiri kerap sekali mengalami kondisi seperti diatas dan sudah mendaki banyak gunung seorang diri di pulau jawa nie...( bukan maksudnya sombong lho...hehehee )


pertama kali kita harus punya niat dan keberanian. Karena kalau sudah punya niat dan keberanian : insyallah Yang Maha Kuasa pun akan menuntun jalan kita.


Kedua ; carilah info selengkap - lengkapnya mengenai gunung yang akan kita tuju. Entah itu mengenai jalur , kondisi tanah , kondisi Vegetasi , satwa umum apa yang ada disana , transport menuju kesana , kondisi cuaca disana , tempat tempat yang menyediakan air dan sebagainya. Semakin banyak info yang didapat , semakin besar peluang kita untuk berhasil. (untuk yang satu ini saya rekomendasikan untuk mencari info lewat internet. Banyaknya info yang bervareasi bisa jadi bahan pertimbangan bagi anda.)


Ketiga ; Carilah moment yang tepat...Gunung itu seperti tempat wisata yang pada saat tertentu bisa ramai bisa  juga sepi...Biasanya gunung cenderung ramai pendakian saat musim2 libur...Tapi moment teramai adalah saat tanggal 17 agustus dan musim kemarau...Karena hampir semua gunung pasti banyak acara pendakiannya. Popaliritas dari gunung pun menjadi acuan dari seberapa seringnya gunung dirambah oleh manusia. Alasan kenapa moment yang tepat ini penting adalah ketika gunung cenderung ramai maka tingkat peluang kita bertemu manusia selama pendakian menjadi lebih besar...Dengan begitu kita mengurangi faktor resiko akan bahaya seperti tersesat , menjadi lebih kecil.


Keempat ; Persiapkan mental dan fisik kita....Ingattt!!! Anda di gunung seorang diri , jadi tak ada yang bisa diandalkan selain diri kita sendiri.


Kelima ; Siapkan bekal yang cukup kalo perlu bekal dilebihkan...jangan sampai anda kekurangan logistik yang ujung - ujungnya mengurangi daya tahan fisik anda. Karena fisik yang selalu terjaga mutlak diperlukan.


Keenam ; Bawa perlengkapan mendaki yang cukup lengkap , memadai dan minimalis. Perlengkapan mendaki bagi seorang pendaki adalah nyawanya. Perlengkapan mendaki bisa juga dibilang sebagai alat survival di alam bebas. Bijaksanalah dalam memilih alat - alat mana yang memang perlu dan tidak perlu di bawa. Karena semakin ringan dan minimalis barang bawaan anda semakin ringan langkah anda nantinya.


lereng gunung yang terlihat hijau




Saat di gunung seorng diri pun ada hal-hal yang harus anda perhatikan...
Pertama ; jika anda benar - benar seorang diri dan belum mengenal medan dengan baik , HINDARILAH MENDAKI DI MALAM HARI. Memang benar Mendaki di malam hari memiliki keuntungan terhindar dari panas dan waktu yang relatif terasa singkat...tapi ingatlah...ketika mendaki gunung dimalam hari , faktor resiko bahaya yang didapat menjadi 2 kali lipat bahkan lebih. Anda harus berhadapan dengan bahaya karena jarak visualitas yang berkurang sampai 90% ; mulai dari kedinginan , hewan buas nokturnal (macan dan sebagainya ) , buta jalur karena penglihatan yang terbatas sampai jatuh ke jurang yang dalam. Usahakan untuk mendaki saat langit masih terang dimana jalur dan tanda-tanda arah masih terlihat jelas.


Kedua ; Ikuti petunjuk yang ada , kalopun petunjuk sangatlah jarang...anda bisa mencari tanda - tanda lain...ingatlah slogan ini "PENDAKI SELALU MENINGGALKAN JEJAK"..bisa itu berupa sampah bekas komsumsi , bekas perapian , pohon yang terpotong , rumput yang tampak rusak,kusut dan layu bekas di injak ataupun coretan - coretan dibatu bisa jadi petunjuk dalam usaha anda mencapai puncak. Jangan lupa untuk selalu memeriksa seberapa lamakah jejak - jejak itu ditinggalkan dan dibuat.


Ketiga ; Berjalanlah dengan irama yang teratur dan pasti...pelan pun bukan masalah...karena semakin anda bisa menjaga dan menghemat stamina anda peluang kaki untuk cedera otot atau keram semakin sedikit. Ingatlah kaki adalah modal utama anda ketika digunung seorang diri. Ketika kaki kehilangan fungsi berjalannya , saat itu pula peluang anda berhasil mendekati nol!!!!Bahkan ada kemungkinan nyawa anda terancam.


Keempat ; Tetaplah tenang  dan berpikir rasioanal serta optimis ketika datang suatu masalah. Ketika anda menjadi bingung otomatis pikiran yang jernih akan tertutupi oleh rasa khawatir. Pemecahan dan solusi masalah pun tak kan didapat. Saran saya berhentilah berjalan untuk sejenak dan berdoa kepada yang kuasa (bagi yang muslim sholatlah anda saat mengalami kondisi "Bingung " seperti ini).


Kelima ; Usahakanlah untuk mengingat - ingat jalur yang anda lewati. Entah itu kondisi vegetasinya, tanahnya atau keadaan jalurnya. Dengan begitu anda secara tak langsung telah memiliki peta imajinatif dalam pikiran anda yang bisa dijadikan acuan dalam perjalanan nanti.


Keenam ; Diam itu adalah emas....ingatlah bahwa kita ini layaknya tamu  yang datang berkunjung. Jadi ada kalanya ucapan anda bisa menyinggung "yang tidak terlihat" selama dalam perjalanan. Ada baiknya kita diam dan selalu berkata dalam pikiran saja.Tapi ada baiknya anda banyak mengucap "permisi" ketika lewat suatu tempat di mana anda merasa tidak sendiri atau merinding (bagi anda yang muslim menucap salam layaknya kita bertamu). Biasanya saya selalu membawa player music ketika mendaki gunung seorang diri. Walopun kelihatan sederhana music bisa membuat konsentrasi menjadi lebih tajam dan pikiran menjadi lebih rileks. 


Ketujuh ; Usahakan untuk tidak mendaki saat musim hujan. Karena dimusim - musim seperti ini gunung cenderung tidak ramah dan kerap terjadi badai. Tetapi bila terpaksa Anda tetap mendaki dimusim hujan seorang diri anda harus pintar - pintar mengambil  celah waktu dimana hujan tidak turun lagi walo cuma sebentar. Perlu diingat hujan digunung  cenderung memiliki pola waktu yang sama dengan hujan dihari sebelumnya.dan perlu diingat pula pada ketinggian diatas 3000 mdpl hujan cenderung jarang terjadi karena posisinya yang sudah diatas awan.


pemandangan dari puncak Gunung Welirang




Begitulah pengalaman yang kudapat selama saya mendaki dipuncak - puncak tertinggi di Jawa. Semoga info ini bisa berguna bagi kawan - kawan sesama pendaki. Jangan takut untuk mendaki gunung seorang diri. Bila anda ingin tahu , Mendaki seorang diri itu sensasinya benar - benar penuh kenangan dan pengalaman yang menarik. Selamat mencoba ......   

Senin, 07 November 2011

BAGAIMANA CARA MENGOLAH KEPALA DAN KAKI KAMBING???


Hari raya Idul Adha memang identik dengan menyembelih kambing, sapi, atau kerbau. Pada hari raya ini tiap muslim didunia merayakannya dengan memasak daging yang mereka peroleh. Entah itu dimasak Gule, Sate, atau Tongseng sekalipun. Kebanyakan yang dimasak adalah bagian yang berdaging...sedangkan bagian lain seperti kepala dan kaki hewan kurban acap kali disepelekan bahkan di buang.
Tapi pernahkah terpikir oleh anda bahwa sebenarnya bagian kepala dan kaki ini bisa diolah menjadi makanan yang sedap???
Dan taukah anda bahwa bagian kepala ternyata memiliki daging yang cukup banyak bila kita tahu cara mengolahnya???
Berikut ini saya akan memberikan tips bagaimana cara mengolah kepala dan kaki kambing atau sapi yang keras hingga menjadi lunak dan dapat diolah menjadi masakan yang sedap dan enak. Tips ini berdasarkan dari pengalaman ibu saya yang tiap tahunnya; tepatnya Hari Raya Idul Adha, selalu saja mengolah kepala dan kaki kambing. Dan kupikir apa salahnya berbagi ilmu diblog saya yang terhitung baru ini....


Pertama kali yang perlu anda lakukan ketika sudah mendapatkan bagian kepala kambing adalah menghilangkan bulu yang ada disekitar kepala. Caranya adalah dengan membakar kepala kambing diatas bara api yang menyala. Jangan lupa untuk membolak - baliknya agar tidak gosong pada satu bagian pun. Ketelatenan dan kesabaran sangat di butuhkan pada bagian ini....








Kedua; setelah hilang bulu pada seluruh kepala kambing, hilangkan sisa - sisa arang yang menempel di kulit kepala akibat rambut yang terbakar. Caranya adalah dengan mengerik bagian yang terlihat hitam menggunakan pisau dapur sampai terlihat kulit yang sebenarnya... 



Ketiga; setelah kepala kambing tidak lagi berwarna hitam dan terlihat warna yang sebenarnya (umumnya berwarna putih coklat setelah dibakar diatas api----lihat gambar) , jangan lupa untuk mencucinya dengan bersih. Tujuan pencucian ini adalah menghilangkan kotoran sisa - sisa pembakaran dengan tuntas sebelum diolah lebih jauh.





















Keempat; kepala kambing yang sudah bersih ; untuk selanjutnya direbus didalam panci. Lamanya perebusan tergantung pada usia kambing tersebut. Intinya semakin tua usia kambing semakin lama waktu untuk merebusnya. Jika anda bingung dan tak bisa membedakan apakah itu kambing muda atau tua; anda bisa menge-cek-nya dengan cara mengorek dan menekan kulit dari kepala kambing. Jika kulit kepala kambing sudah lunak berarti kepala kambing siap untuk diolah. Sebaliknya bila masih keras, rebus dan cek kembali seperti yang telah diterangkan sebelumnya. Tujuan perebusan ini adalah supaya kepala kambing menjadi lunak dan mudah untuk diiris - iris. Tapi perlu diingat jika terlalu lunak kepala kambing tak akan enak bila diolah lagi. Intinya adalah kita merebusnya sampai lunak tapi daging maupun kulit masih terasa kenyal bila disentuh (setengah matang)..yaaa... anda bisa mengira - ngira sendirilah....




Kelima; Bila kepala kambing sudah terasa lunak tapi daging maupun kulit masih terasa kenyal bila disentuh, Anda bisa mengiris - irisnya menjadi kecil - kecil; tergantung selera anda, untuk kemudian diolah menjadi berbagai masakan yang lezat dan enak; terserah kemauan anda...


Rica - Rica Kepala Kambing
Cara yang sama bisa dilakukan untuk mengolah kaki kambing...hanya saja tak seperti kepala kambing yang hampir 70% -nya adalah daging; kaki kambinglebih sedikit bagian dagingnya.teksturnya pun tak selunak kepala kambing ( tekstur daging dibagian kaki kambing seperti tekstur kulit kambing yang dimasak --atau orang jawa menyebutnya mirip daging  "KIKIL'').


kaki kambing siap dimasak





Sumber : Ibu suwarti , Ibu saya ; seorang wanita hebat asal Wonogiri.